Never Perfect in the World

Suatu ketika, terdapat sebuah kerajaan yang diperintah seorang raja yang
bijaksana. Namanya Raja Henry. Raja Henry yang telah tua itu ingin segera turun
takhta.Raja Henry memiliki seorang anak bernama Pangeran Arthur.

Putra mahkota itu baik hati, bertanggung jawab, serta bijaksana. Ia juga dekat
dengan rakyat. Itu sebabnya ia sangat cocok untuk memerintah
kerajaan itu. Tetapi sayangnya ia belum beristeri.Padahal salah satu
syarat untuk menjadi raja di kerajaan itu, pangeran harus memiliki
isteri.Kesibukan di istana pun dimulai. Seluruh anggota kerajaan sibuk
mencarikan wanita yang cocok untuk Pangeran.

Tapi, tak satu pun wanita yang dapat membuat Pangeran Arthur
jatuh cinta. Selalu saja ada kekurangannya di mata Pangeran Arthur.
Pada suatu hari, datanglah seorang pemuda pengembara. Ia datang ke
kerajaan dan menemui Pangeran yang sedang melamun di taman istana.
"Selamat pagi Pangeran Arthur!" sapa sang pengembara.
"Selamat pagi. Siapakah kau?" tanya Pangeran Arthur.
"Aku pengembara biasa. Namaku Theo.
Kudengar, Pangeran sedang bingung memilih calon isteri?" tanya Theo. "Ya, aku
bingung sekali. Semua wanita yang dikenalkan padaku, tidak ada yang menarik
hati. Ada yang cantik, tapi berkulit hitam. Ada yang putih, tetapi bertubuh
pendek. Ada yang bertubuh semampai, berwajah cantik, tetapi tidak bisa membaca.
Aduuh!" keluh Pangeran dengan wajah bingung."Hmm, bagaimana kalau kuajak
Pangeran berjalan-jalan sebentar. Siapa tahu di perjalanan nanti Pangeran bisa
menemukan jalan keluar," ajak Theo sambil memandang wajah Pangeran yang tampak
letih.

"Ooh, baiklah," jawab Pangeran sambil melangkah.
Mereka berdua lalu berjalan-jalan ke luar istana.

Theo mengajak Pangeran ke daerah pantai. Disana mereka berbincang-bincang dengan
seorang nelayan.Tak lama kemudian nelayan itu mengajak pangeran dan Theo ke
rumahnya."Isteriku sedang memasak ikan bakar yang lezat. Pasti Pangeran
menyukainya," ujar si nelayan.Setibanya di rumah nelayan,terciumlah aroma ikan
bakar yang sangat lezat. Mereka duduk di teras rumah nelayan itu. Tak lama
kemudian keluarlah istri nelayan menghidangkan ikan bakar. Istri nelayan itu
bertubuh pendek. Ketika sang istri masuk ke dalam,Theo bertanya, "Wahai Nelayan!
Mengapa engkau memilih istri yang bertubuh pendek?" Nelayan itu tersenyum lalu
menjawab,
"Aku mencintainya. Lagipula, walau tubuhnya pendek, hatinya sangat baik. Ia pun
pandai memasak."
Theo dan Pangeran Arthur mengangguk-angguk mengerti. Selesai makan,
mereka berterima kasih dan melanjutkan perjalanan.

Kini Theo dan Pangeran Arthur sampai di rumah seorang petani. Disana
mereka menumpang istirahat. Rumah Pak Tani sangat bersih. Tak ada sedikit pun
debu. Mereka beberapa saat bercakap dengan Pak Tani. Lalu keluarlah isteri Pak
Tani menyuguhkan minuman dan kue-kue kecil. Bu Tani bertubuh sangat gemuk.
Pipinya tembam dan dagunya berlipat-lipat. Setelah Bu Tani pergi ke sawah, Theo
pun bertanya, "Pak Tani yang baik hati. Mengapa kau memilih isteri yang
gemuk?"Pak Tani tersenyum dan menjawab dengan suara bangga, "Ia adalah wanita
yang rajin. Lihatlah, rumahku bersih sekali bukan? Setiap hari ia
membersihkannya dengan teliti. Lagipula, aku sangat mencintainya."Pangeran dan
Theo mengangguk-angguk mengerti. Mereka lalu pamit, dan berjalan pulang ke
Istana.

Setibanya di Istana, mereka bertemu seorang pelayan dan isterinya.
Pelayan itu amat pendiam, sedangkan isterinya cerewet sekali. Theo
Kembali bertanya, "Pelayan, mengapa kau mau beristerikan wanita secerewet dia?"
Pelayan menjawab sambil merangkul isterinya, "Walau cerewet, dia sangat
memperhatikanku. Dan aku sangat mencintainya".

Theo dan Pangeran mengangguk-angguk mengerti.
Lalu berjalan dan duduk di tepi kolam istana.

Pangeran berkata pada Theo,"Kini aku mengerti.
Tak ada manusia yang sempurna. Begitu pula dengan calon isteriku.
Yang penting, aku mencintainya dan hatinya baik.

"Theo menarik nafas lega. Ia lalu membuka rambutnya yang ternyata palsu. Rambut
aslinya ternyata panjang dan keemasan. Ia juga membuka kumis dan jenggot
palsunya.

Kini di hadapan Pangeran ada seorang puteri yang cantik jelita. Puteri
itu berkata,"Pangeran, sebenarnya aku Puteri Rosa dari negeri tetangga. Ibunda
Pangeran mengundangku ke sini. Dan menyuruhku melakukan semua hal tadi. Mungkin
ibundamu ingin menyadarkanmu..."

Pangeran sangat terkejut tetapi kemudian berkata,"Akhirnya aku dapat
menemukan wanita yang cocok untuk menjadi isteriku".
Mereka berdua akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.

Kata Mutiara Penyejuk Hati

1. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.


2. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.

3. Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati.

4. Jika keadilan ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi.


5. Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan.

6. Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan lelaki diuji dengan wanita.

7. Keikhlasan mempunyai kilauan dan sinar, meskipun ribuan mata tidak melihatnya.

8. Musibah dalam harta lebih ringan daripada musibah dalam kehormatan.

9. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan daripada usaha yang besar.

10. Orang yang paling mampu menguasai dirinya ialah yang paling mampu menguasai rahasianya.

11. Setiap bunga mawar pasti ada durinya.

12. Seekor burung di tangan lebih baik daripada sepuluh ekor di atas pohon.

13. Permulaan sabar adalah pahit, tetapi manis akhirnya.

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger